Dalam pembangunan jembatan yang memiliki bentang panjang, penggunaan material yang kuat dan tahan lama adalah suatu keharusan. Salah satu material yang sering digunakan adalah jembatan girder, yang memiliki ukuran mencapai 30 hingga 50 meter.
Girder, atau gelagar, merupakan pilihan yang sangat populer di kalangan kontraktor jembatan karena dianggap lebih praktis dan kokoh. Jenis-jenis girder yang tersedia bervariasi, memungkinkan pemilihan sesuai dengan kebutuhan proyek pembangunan jembatan.
Pengertian dan Fungsi Girder
Girder adalah sebuah balok yang ditempatkan di antara dua penyangga, yang bisa berupa pilar atau struktur penopang lainnya. Bentuk balok girder sangat beragam, termasuk bentuk kotak, trapesium, huruf U, huruf I, dan huruf T.
Girder ada yang diproduksi dan sudah menjadi barang jadi sebelum diangkut ke lokasi proyek, sementara girder lainnya dicor di lokasi proyek karena pembuatannya disesuaikan dengan kebutuhan proyek tersebut.
Secara umum, girder jembatan memiliki fungsi sebagai penyalur beban dari konstruksi jembatan ke bagian bawahnya yang disebut abutment, sehingga beban dapat didistribusikan secara merata. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya pergeseran beban atau gaya yang dapat merusak struktur jembatan.
Jenis-Jenis Girder Jembatan
Girder jembatan atau gelagar hadir dalam beberapa jenis untuk memenuhi berbagai kebutuhan penggunaan. Beberapa jenis girder yang umum digunakan antara lain:
1. Box Girder: Merupakan girder berbentuk kotak dengan profil penampang melintang yang menyerupai sebuah kotak. Jenis ini sering digunakan dalam pembangunan jembatan modern.
2. U-Girder: Mengambil bentuk huruf U pada penampang melintangnya. U-Girder biasanya digunakan dalam pembangunan jembatan dengan bentang sedang.
3. I-Girder: Mirip dengan huruf I pada penampang melintangnya. I-Girder digunakan dalam pembangunan jembatan dengan beban berat.
4. T-Girder: Memiliki bentuk huruf T pada penampang melintangnya. T-Girder umumnya digunakan dalam jembatan dengan bentang pendek.
5. Plate Girder: Dibuat dari pelat baja yang disambung bersama untuk membentuk girder. Jenis ini sering digunakan dalam jembatan-jembatan jalan raya.
Proses Pemasangan Girder
Proses pemasangan girder jembatan melibatkan beberapa tahapan penting, yang mencakup pengangkutan girder, instalasi, dan pekerjaan akhir. Berikut adalah gambaran umum tiap tahapannya:
1. Tahap Pengangkutan Girder: Girder harus diangkut dari gudang atau lokasi penyimpanan ke lokasi proyek. Biasanya, girder diangkat menggunakan crane dan diangkut menggunakan trailer truck karena ukurannya yang besar dan bobotnya yang berat. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada girder, dan akses jalan ke lokasi proyek harus memadai untuk truk besar.
2. Tahap Pemasangan: Pada tahap ini, balok girder akan dipasang di atas oprit jembatan. Kontur dari oprit harus dijamin rata dan padat sebelum pemasangan girder dilakukan, karena girder akan ditempatkan di atasnya. Pemasangan girder harus dilakukan dengan hati-hati agar girder tidak mengalami pergeseran lateral. Pelumas kadang-kadang digunakan pada ujung girder untuk memfasilitasi pergerakan yang dibutuhkan.
3. Tahap Pekerjaan Akhir: Tahap akhir melibatkan pelepasan dongkrak, pengisian anchor head dengan semen, dan proses grouting untuk mengisi rongga udara antara kawat baja dengan bahan grout, mencegah korosi, dan memastikan kekuatan struktural.
Pada pembangunan jembatan, pemilihan jenis girder yang sesuai harus diperhitungkan dengan matang. Proses pemasangan harus dilakukan dengan sangat hati-hati, seringkali dengan menggunakan sensor, untuk memastikan bahwa girder disusun dengan lurus dan sesuai dengan perencanaan.
